Rabu, 20 Januari 2010

Bagaimana Hidrokarbon Bisa Sampai ke Permukaan Bumi

ungkin sudah banyak yang tahu bagaimana hidrokarbon (minyak dan gas bumi) bisa sampai ke permukaan setelah dilakukan pengeboran. Terlebih-lebih orang-orang yang bekerja di perusahaan minyak (geologist, geophysicist, reservoir engineer, dan juga production engineer). Tetapi mungkin dari kita ada juga yang belum tahu bagaimana hidrokarbon bisa sampai ke permukaan. Sebenarnya waktu di sekolah kita sudah diajarkan bagaimana fluida berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Ada beberapa faktor yang membuat fluida berpindah tempat dan diantaranya yang paling berperan dalam perpindahan fluida ini adalah TEKANAN. Fluida akan berpindah dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Demikian pula halnya dengan hidrokarbon. Tekanan alami dalam batuan reservoir yang mendorong hidrokarbon keluar dari batuan reservoir ke dalam lubang sumur sampai kemudian ke permukaan disebut mekanisme dorongan (drive mechanism). Mekanisme dorongan yang ada dalam batuan reservoir ini ada beberapa macam, diantaranya adalah dorongan dari gas (gas drive), dorongan dari air (water drive) , kombinasi kedua dorongan tersebut, dan terakhir adalah dorongan akibat grafitasi (gravity drainage). Dari semua jenis dorongan yang ada, dorongan dari air adalah dorongan yang paling efisien kemudian diikuti dorongan dari gas dan seterusnya adalah akibat grafitasi.

Tahap pertama dari produksi hidrokarbon adalah pada saat energi alami yang ada dalam batuan reservoir bertindak sebagai pendorong hidrokarbon dari batuan reservoir ke lubang sumur sampai akhirnya ke permukaan. Energi alami ini bisa berupa dorongan dari gas, air, atau bahkan gaya grafitasi yang ada. Awalnya tekanan reservoir yang ada selalu lebih tinggi dari tekanan lubang sumur yang paling bawah. Perbedaan tekanan yang cukup tinggi inilah yang mendorong hidrokarbon ke lubang sumur sampai akhirnya ke permukaan. Akan tetapi, dengan bertambah turunnya tekanan reservoir akibat produksi, perbedaan tekanan yang ada sebelumnya juga semakin berkurang. Untuk mengurangi tekanan lubang sumur paling bawah atau menaikkan perbedaan tekanan yang ada sehingga mampu menaikkan produksi, sangatlah perlu untuk menggunakan system pengangkatan tambahan (artificial lift system).

Beberapa artificial lift system yang kita tahu bisa berupa rod pump, electrical submersible pump(ESP) dan juga gas lift system. Penggunaan artificial lift system ini masih dikelompokkan ke dalam primary recovery. Tahap primary recovery umumnya mencapai batasnya pada saat tekanan reservoir sangat rendah sehingga kecepatan produksi tidak ekonomis atau pada saat perbandingan antara gas dan air sangat besar dimana jumlah air yang terproduksi sangatlah besar. Pada tahapan primary recovery ini hanya sebagian kecil hidrokarbon saja yang bisa terproduksi. Biasanya antara 10-15 persen dari jumlah hidrokarbon yang terkandung dalam reservoir. Dorongan dari gas bisa dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu akibat gas cap (gas yang terakumulasikan di atas jebakan) dan yang satu lagi adalah solution gas (gas yang terlarut dalam fluida pada tekanan dan suhu tertentu. Gas cap adalah salah satu jenis mekanisme dorongan dimana energi yang digunakan untuk produksi dari fluida batuan reservoir dihasilkan oleh pengembangan (expansion) dari gas baik itu gas yang terjebak di bagian atas jebakan ataupun gas yang ada dalam fasa minyak. Dorongan gas terlarut (solution gas) adalah salah satu jenis mekanisme dorongan dimana energi yang digunakan untuk produksi berasal dari gas yang terlarut dalam fluida. Pada saat fluida dari reservoir keluar dari reservoir itu sendiri dan masuk melewati lubang sumur, perubahan tekanan membuat gas terpisah dari larutan dan bersama-sama terproduksi bersama cairan yang ada. Gas akan tetap ada dalam larutan sampai tekanan atau suhu berubah sehingga gas akan benar-benar terpisah dari cairan.

Dorongan air (water drive) adalah salah satu mekanisme dorongan dimana minyak terdorong dalam batuan reservoir oleh akuifer yang sangat aktif. Pada saat tekanan reservoir berkurang, air dari bawah akuifer akan mendorong dan akhirnya menerobos sampai akhirnya sumur memproduksi banyak air sehingga hidrokarbon kurang bisa terproduksi secara maksimal. Sebaliknya, air akan lebih terproduksi dalam jumlah yang cukup banyak sehingga sampai akhirnya sumur tidak bisa memproduksi hidrokarbon.
Link: http://migasnet01rony02.blogspot.com/2009/06/bagaimana-hidrokarbon-bisa-sampai-ke.html

Perforating

Perforasi (perforating) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan semen) sehingga sumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak atau gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini.>
Perforating gun yang berisi beberapa shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke kedalaman formasi yang dituju. Shaped-charges ini kemudian diledakan dan menghasilkan semacam semburan jet campuran fluida cair dan gas dari bahan metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan kecepatan tinggi (7000m/s) yang mampu menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat (17s).
Perforasi dapat dilakukan secara elektrikal dengan menggunakan peralatan logging atau juga secara mekanikal lewat tubing (TCP-Tubing Conveyed Perforations).
Link:http://migasnet01juhcora708.blogspot.com/2009/06/perforating_16.html

Proses Oprasi Didalam Kilang Minyak


Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum diproses umumnya tidak begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, minyak mentah tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam kilang minyak.

Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari berbagai senyawa hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat.

Secara garis besar, proses yang berlangsung di dalam kilang minyak dapat digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu:

* Proses Distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih; Proses ini berlangsung di Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Destilasi Vakum.
* Proses Konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam proses ini adalah:

* Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis (thermal and catalytic cracking)
* Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi
* Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming

* Proses Pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
* Formulasi dan Pencampuran (Blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu.
* Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.
Link: http://migasnet01mbagus711.blogspot.com/search/label/Teknik%20Perminyakan

KEROSIEN

Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin) adalah cairan hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A, Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari minyak tanah dikenal sebagai RP-1 dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, malam).

Biasanya, minyak tanah didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau hidrotreater, untuk mengurangi kadar belerang dan pengaratannya. Minyak tanah dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk memperbaiki kualitas bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.

Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, setelah melalui proses penyulingan seperlunya dan masih tidak murni dan bahkan memilki pengotor (debris).

Avtur (bahan bakar mesin jet) adalah minyak tanah dengan spesifikasi yang diperketat, terutama mengenai titik uap dan titik beku.

Kegunaan lain

Di Indonesia, minyak tanah digunakan untuk mengusir koloni serangga sosial, seperti semut, atau mengusir kecoa. Selain itu, beberapa pembasmi serangga bermerek juga menggunakan minyak tanah sebagai komponennya.

Nama umum

* coal oil
* kerosene (Amerika Serikat dan Australia)
* kerosine
* paraffin atau paraffin oil (Britania Raya dan Afrika Selatan)
* Turbosina (di Spanyol)
Link: http://migasnet01mbagus711.blogspot.com/search/label/Teknik%20Perminyakan

EOR STEAM FLUID


Apa yang dimaksud dengan Enhanced Oil Recovery ?
EOR merupakan teknik lanjutan untuk mengangkat minyak jika berbagai teknik dasar sudah dilakukan tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau tidak ekonomis. Ada tiga macam teknik EOR yang umum :
Teknik termal : menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan fluida tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah sumur produksi.
Proses miscible : menginjeksikan fluida pendorong yang akan bercampur dengan minyak untuk lalu diproduksi. Fluida yang digunakan misalnya larutan hidrokarbon, gas hidrokarbon, CO2 ataupun gas nitrogen.
Link: http://migasnet08dika8076.blogspot.com/2010/01/eor-steam-fluids.html

Sejarah Progressive Cavity Pump

Progressive Cavity Pump atau biasa disebut pompa PCP merupakan salah satu alat dari artificial lift untuk meningkatkan laju produksi dalam industri perminyakan. Sejarah PCP dimulai pada akhir tahun 1920-an dimana Seorang warga Perancis Rene Moineau mendesain rotary compresor dengan sistem mekanisme rotasi baru yang digunakan untuk penggunaan tekanan fluida yang bervariasi. Dia menamakan alatnya sebagai “Capsulism”. Di pertengahan tahun 1950-an, prinsip PCP diaplikasikan untuk aplikasi motor hidrolik yang berbanding terbalik dengan penggunaan PCP.

Kemudian pada tahun 1980-an, PC pump digunakan sebagai metode artificial lift, lebih dikenal sebagai pompa alternatif dari metode pengangkatan konvensional yang umumnya dipakai dalam industri perminyakan. Sekarang PC pump digunakan untuk pengangkatan fluida dengan kedalaman lebih dari 2000 meter. Alat ini menawarkan banyak keuntungan dibandingkan peralatan pengangkatan traditional. Tentunya, yang lebih penting adalah biaya produksi yang lebih rendah per barrelnya.

Elemen Utama & Desain PCP

Pompa ini memiliki 2 elemen utama yaitu rotor dan stator (Lihat gambar 3, dibawah). Rotor sebagai penggerak PCP, berbentuk batang spiral yang terbuat dari alloy steel atau stainless steel yang dibalut dengan chrome. Ada juga yang terbuat dari chrome seara keseluruhan. Biasanya memiliki panjang 1.5 – 14 meter dengan diameter ¾ – 1 inch. Sedangkan stator sebagai seal rotor (wadahnya) yang berbentuk spiral, terbuat dari steel tube diluarnya dan elastomer berbahan nitrile rubber atau viton rubber didalamnya (merupakan co-polymer acrylonitrile & butadine). Stator dengan desain khusus memiliki elastomer yang terbuat dari teflon. Biasanya memiliki panjang yang kurang lebih sama dengan rotor yaitu sekitar 1.5-14 meter namun dengan ukuran diameter yang lebih besar antara 2.5-4.5 inch.
Link: http://migasnet04sharas772.blogspot.com/search?updated-min=2009-01-01T00%3A00%3A00-08%3A00&updated-max=2010-01-01T00%3A00%3A00-08%3A00&max-results=5

Logging

ogging adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang sumur dengan menggunakan instrumen khusus. Pekerjaan yang dapat dilakukan meliputi pengukuran data-data properti elektrikal (resistivitas dan konduktivitas pada berbagai frekuensi), data nuklir secara aktif dan pasif, ukuran lubang sumur, pengambilan sampel fluida formasi, pengukuran tekanan formasi, pengambilan material formasi (coring) dari dinding sumur, dsb.


Logging tool (peralatan utama logging, berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim dan sensor penerima sinyal) diturunkan ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel listrik ke kedalaman yang diinginkan. Biasanya pengukuran dilakukan pada saat logging tool ini ditarik ke atas. Logging tool akan mengirim sesuatu “sinyal” (gelombang suara, arus listrik, tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb.) ke dalam formasi lewat dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh berbagai macam material di dalam formasi dan juga material dinding sumur.



Pantulan sinyal kemudian ditangkap oleh sensor penerima di dalam logging tool lalu dikonversi menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit di permukaan. Sinyal digital tersebut lalu diolah oleh seperangkat komputer menjadi berbagai macam grafik dan tabulasi data yang diprint pada continuos paper yang dinamakan log. Kemudian log tersebut akan diintepretasikan dan dievaluasi oleh geologis dan ahli geofisika. Hasilnya sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada saat pemboran ataupun untuk tahap produksi nanti.
Link: http://migasnet04sharas772.blogspot.com/2009_06_01_archive.html

Logging

ogging adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang sumur dengan menggunakan instrumen khusus. Pekerjaan yang dapat dilakukan meliputi pengukuran data-data properti elektrikal (resistivitas dan konduktivitas pada berbagai frekuensi), data nuklir secara aktif dan pasif, ukuran lubang sumur, pengambilan sampel fluida formasi, pengukuran tekanan formasi, pengambilan material formasi (coring) dari dinding sumur, dsb.


Logging tool (peralatan utama logging, berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim dan sensor penerima sinyal) diturunkan ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel listrik ke kedalaman yang diinginkan. Biasanya pengukuran dilakukan pada saat logging tool ini ditarik ke atas. Logging tool akan mengirim sesuatu “sinyal” (gelombang suara, arus listrik, tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb.) ke dalam formasi lewat dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh berbagai macam material di dalam formasi dan juga material dinding sumur.



Pantulan sinyal kemudian ditangkap oleh sensor penerima di dalam logging tool lalu dikonversi menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit di permukaan. Sinyal digital tersebut lalu diolah oleh seperangkat komputer menjadi berbagai macam grafik dan tabulasi data yang diprint pada continuos paper yang dinamakan log. Kemudian log tersebut akan diintepretasikan dan dievaluasi oleh geologis dan ahli geofisika. Hasilnya sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada saat pemboran ataupun untuk tahap produksi nanti.
Link: http://migasnet04sharas772.blogspot.com/2009_06_01_archive.html

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Pengangkatan Serbuk Bor.

Faktor-faktor ini sangat penting dalam operasi pemboran khususnya dalam pengangkatan serbuk bor. Menurut Ziedler, 1988, karena kompleksnya mekanisme pengangkatan serbuk bor, terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pengangkatan serbuk bor oleh lumpur pemboran. Faktor-faktor tersebut terbagi dalam empat kategori, yaitu:
 Kecepatan lumpur di annulus
 Sifat fisik lumpur
 Sifat fisik serbuk bor
 Faktor mekanis

1. Kecepatan Lumpur di Annulus.

Lumpur pemboran yang digunakan untuk mengangkat serbuk bor, disirkulasikan dengan kekuatan pompa, dengan mengatur pompa kita dapat mengubah-ubah laju alir lumpurnya. Lumpur yang mengalir di annulus mempunyai kecepatan. Kecepatan lumpur dan ukuran annulus juga berpengaruh pada viscositas effektif, semakin tinggi kecepatan lumpur dan semakin sempit ukuran annulusnya, maka semakin kecil viscositas effektifnya, sehingga akan semakin memperbesar kecepatan slipnya.

1.1. Pola Aliran di Annulus

Menurut Millpark, 1991, pola aliran fluida ada dua yaitu laminer dan turbulen. Pada aliran laminer aliran fluida bergerak pada laju yang lambat, teratur dan geraknya sejajar dengan dinding pipa.

Pada aliran turbulen, fluida bergerak dengan kecepatan yang lebih besar dari aliran laminer dan partikel-partikel fluida bergerak pada garis-garis yang tidak teratur sehingga terdapat aliran berputar atau yang disebut juga dengan pusaran Eddie, dan arah gerakan yang terjadi sangat tidak teratur.
Link: http://migasnet04sharas772.blogspot.com/2009_06_01_archive.html

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Pengangkatan Serbuk Bor.

Faktor-faktor ini sangat penting dalam operasi pemboran khususnya dalam pengangkatan serbuk bor. Menurut Ziedler, 1988, karena kompleksnya mekanisme pengangkatan serbuk bor, terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pengangkatan serbuk bor oleh lumpur pemboran. Faktor-faktor tersebut terbagi dalam empat kategori, yaitu:
 Kecepatan lumpur di annulus
 Sifat fisik lumpur
 Sifat fisik serbuk bor
 Faktor mekanis

1. Kecepatan Lumpur di Annulus.

Lumpur pemboran yang digunakan untuk mengangkat serbuk bor, disirkulasikan dengan kekuatan pompa, dengan mengatur pompa kita dapat mengubah-ubah laju alir lumpurnya. Lumpur yang mengalir di annulus mempunyai kecepatan. Kecepatan lumpur dan ukuran annulus juga berpengaruh pada viscositas effektif, semakin tinggi kecepatan lumpur dan semakin sempit ukuran annulusnya, maka semakin kecil viscositas effektifnya, sehingga akan semakin memperbesar kecepatan slipnya.

1.1. Pola Aliran di Annulus

Menurut Millpark, 1991, pola aliran fluida ada dua yaitu laminer dan turbulen. Pada aliran laminer aliran fluida bergerak pada laju yang lambat, teratur dan geraknya sejajar dengan dinding pipa.

Pada aliran turbulen, fluida bergerak dengan kecepatan yang lebih besar dari aliran laminer dan partikel-partikel fluida bergerak pada garis-garis yang tidak teratur sehingga terdapat aliran berputar atau yang disebut juga dengan pusaran Eddie, dan arah gerakan yang terjadi sangat tidak teratur.
Link: http://migasnet04sharas772.blogspot.com/2009_06_01_archive.html

Penemuan minyak di sumur tenggara Campos basin

Sumur eksplorasi di tenggara Campos basin telah memotong oil column lebih dari 100 m dengan kira-kira 40 m highly porous dan permeable sandy reservoirs, kata OGX Petroleo e Gas Participacoes SA, Rio de Janeiro.

Sumur 1-OGX-1-RJS, di 140 m perairan 85 km di offshore Rio de Janeiro di blok BM-C-43, masih mengebor ke kedalaman menggunakan semisubmersible Diamond Offshore Ocean Ambassador. OGX yang tidak memberikan kedalaman atau detail lainnya, memegang 100% saham pada blok.

Blok berada di selatan lahan minyak Maromba, yang mana Petroleo Brasileiro SA mendeklarasikan secara komersial pada akhir 2006.
Link:http://www.migas-indonesia.com/index.php?module=article&sub=article&act=view&id=5501

Well Complesion

Dalam operasi pemboran, well completion dilakukan pada tahap akhir. Setelah selesai melakukan pemboran, biasanya kita akan mengukur kondisi formasi sumur di bawah permukaan dengan wireline logging atau dengan Drill Stem Test. Apabila sumur bernilai ekonomis, maka kita bias melanjutkan well completion. Namun bila tidak ekonomis, maka sumur akan ditutup atau diabaikan dengan plug (bias juga dengan cement retainer). Jenis-jenis well completion adalah:
Open Hole Completion
Open Hole completion merupakan jenis well completion dimana pemasangan casing hanya diatas zona produktif sehingga formasi produktif dibiarkan tetap terbuka tanpa casing kebawahnya. Sehingga formasi produktif secara terbuka diproduksikan ke permukaan.
Keuntungan Open Hole Completion:
- Biaya murah dan sederahana
- Mudah bila ingin dilakukan Logging kembali
- Mudah untuk memperdalam sumur
- Tidak memerlukan biaya perforasi

Kerugian Open Hole Completion:
- Biaya perawatan mahal (perlu sand clean-up rutin)
- Sukar melakukan stimulasi pada zona yang berproduksi
- Tidak dapat melakukan seleksi zona produksi
- Batuan pada formasi harus Consolidated


Cased Hole Completion
Cased Hole Completion merupakan jenis completion yang menggunakan casing secara keseluruhan hingga menutupi zona formasi produktif lalu dilakukan perforasi untuk memproduksikannya.
Keuntungan Cased Hole Completion:
- Bisa melakukan multiple completion
- Zona produktif antar lapisan tidak saling berkomunikasi sehingga memudahkan perhitungan flowrate tiap lapisan
- Lebih teliti dalam penentuan kedalaman subsurface equipment. Karena wireline logging dilakukan sebelum produksi.
- Sangat baik untuk diterapkan pada formasi produktif sandstone.
Kerugian Cased Hole Completion:
- Penambahan Biaya terhadap Casing, Cementing & Perforasi
- Kerusakan formasi akibat perforasi bisa mengakibatkan terhambatnya aliran produksi dan menurunkan produktivitas sumur.
- Efek cementing kurang baik dapat mengganggu stabilitas formasi
- Well deepening akan menggunakan diameter yang lebih kecil.

Liner Completion
Liner Completion merupakan jenis completion yang menggunakan casing yang digabungkan dengan liner pada zona formasi produktif. Penggunaan liner dikarenakan kedalaman formasi produktif dari casing tidak terlalu jauh (± 100 meter). Apabila pemasangan casing dimulai dari permukaan hingga kedalaman formasi yang dituju, maka pemasangan Liner dimulai dari beberapa meter dari zona terbawah casing. Kegunaan Liner yang utama adalah menjaga stabilitas lubang bor di subsurface. Liner completion terbagi 2, yaitu Screen Liner completion (penggunaan dengan liner pada umumnya) & Cemented Perforated Liner Completion (liner completion yang disemen dan dilakukan perforasi). Keuntungan Liner Completion adalah mengurangi biaya casing. Keuntungan lainnya hampir sama dengan Cased hole completion.
Link: http://migasnet10-fredi8099.blogspot.com/2010/01/well-completion.html

Indonesia dan migas

Indonesia dan Migas

Beberapa waktu lalu, harga minyak dunia melonjak naik mencapai angka lebih dari US$ 140 per barel. Walaupun saat ini harga sudah turun drastis, namun harga minyak dunia diprediksi masih akan berfluktuasi.

Sayangnya, naiknya harga minyak dunia tidak dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Malahan naiknya harga minyak dunia menyebabkan bengkaknya subsidi energi. Hal ini terjadi karena Indonesia mengalami energy gap, yaitu migas yang diproduksi tidak seimbang dengan angka konsumsi. Meskipun Indonesia dikategorikan sebagai negara penghasil migas, faktanya Indonesia adalah net oil importir.

Tanya kenapa???

SDA migas yang dimiliki Indonesia, sebagian dikuasai oleh asing. Pertamina sebagai perusahaan negara hanya menguasai produksi migas nasional sebanyak 12 % saja. Kemana sisanya? Sisanya dikuasai oleh kontraktor asing. PT Bukit Asam hanya menguasai 5 % produksi batu bara nasional dan sisanya dikuasai kontraktor nasional dan asing.

Nah, dampak dari penguasaan asing terhadap sumber energi Indonesia adalah terjadinya kelangkaan karena kontraktor asing lebih mengutamakan ekspor daripada pemenuhan kebutuhan energi di dalam negeri. Kenapa seperti ini kondisinya? Ada yang terjadi di dunia Migas Indonesia?



*

UU No. 22 Tahun 2001 (UU Migas)

UU ini mengubah haluan pengelolaan migas di Indonesia menjadi sangat liberal. Posisi negara dalam pengelolaan migas diubah dari menguasai (melalui pemberian kuasa pertambangan kepada pertamina sebagai perusahaan negara) menjadi sekadar memberi kuasa untuk mengelola sumber daya migas (melalui BP Migas yang menunjuk kontraktor). Hal ini menyebabkan kendali pengelolaan migas tak lagi sepenuhnya berada pada tangan negara.

Bentuk kontrak dalam UU Migas dibuat menjadi Business to Government. Negara melalui BP Migas bersama-sama dengan kontraktor mengikatkan diri dalam kontrak. Artinya, negara harus pula mematuhi kontrak sebagaimana halnya kontraktor. Jika terjadi pelanggaran kontrak, negara dapat digugat dan dibawa kontraktor ke arbitase internasional. Hal ini membuat negara tak leluasa bergerak untuk mengubah kebijakannya karena akan selalu dibayangi ancaman gugatan oleh pihak kontraktor.

*

Kebocoran dalam tubuh industri Migas dan Pertambangan

Stagnasi kontribusi Industri Migas bagi penerimaan negara adalah mekanisme recovery yang tidak transparan. Penyelidikan BPK dan BPKP menemukan 33 item yang berulang sebagai komponen cost recovery. Cost recovery, dimana hanya 17 item dinilai terkait langsung dengan biaya operasi. 17 item tersebut mangandung komponen pembiayaan yang tak dapat dipertanggungjawabkan. Menurut laporan BPK tahun 2007, penyelewengan cost recovery ini merugikan negara sebanyak US$ 2,5 miliar.

Selain itu, Pertamina diduga telah merugikan negara akibat mengimpor minyak mentah jenis Zatapi tanpa proses tender yang layak. Kasus ini menyebabkan kerugian negara mencapai Rp. 427,5 miliar.

Lemahnya transparansi penerimaan negara dari sektor Migas dan Pertambangan pun menjadi penyebab carut marutnya dunia Migas dan Pertambangan di Indonesia. Laporan BPK tahun 2007 menemukan adanya penerimaan negara dari sektor Migas sejumlah Rp. 106, 93 triliun yang tidak disetorkan langsung oleh Pemerintah ke kas negara. Hal ini sudah pasti merugikan negara.

Di sektor hilir, terjadi kebocoran akibat transaksi minyak yang tidak dilakukan dengan pengawasan memadai sehingga tidak dapat diketahui secara pasti jumlah minyak yang diperjualbelikan.

*

Keberpihakan pemerintah pada asing

Jatuhnya blok cepu ke tangan Exxon Mobil (AS), diperhitungkan negara hanya menerima 54 % dari pendapatan total blok Cepu yang dapat mencapai US$165,74 miliar atau sekitar RP. 1500 triliun. Padahal, Pertamina memiliki kemampuan untuk mengelola sendiri blok tersebut. Secara finansial maupun teknis, tidak ada kendala yang dapat menghambat Pertamina beroperasi di wilayah tersebut. Ada apa ini? Apakah ada intervensi asing terhadap pemerintah? Bukankah kebijakan itu sepenuhnya otonom dan berdasarkan pertimbangan kepentingan Bangsa.

Baru-baru ini, blok Semai V dengan potensi bisnis sekitar US$ 78,7 miliar atau sekitar Rp. 900 triliun diserahkan kepada Hess

(AS). Hess ditunjuk karena Hess menawarkan signature bonus sebesar US$ 40 juta. Jauh dari yang ditawarkan Pertamina sebesar US$ 15 juta. Padahal, Pertamina menawarkan teknologi dan komitmen investasi yang lebih baik dibanding Hess. Signature bonus memang memberikan uang dengan segera, namun tak memberikan manfaat signifikan bagi kepentingan jangka panjang nasional, terutama dari sisi potensi keuntungan dan ketahanan energi.

Di negeri yang katanya kaya raya ini, sebenarnya banyak proyek–proyek yang jelas-jelas lebih menguntungkan asing daripada Indonesia. Namun, entah kenapa, pemerintah seperti dilumpuhkan oleh para asing yang terus mengeruk kekayaan dan mengerogoti kedaulatan bangsa ini. Di negeri yang katanya kaya-raya ini, rakyat yang masih jauh dari kata makmur, bermuara pada ketidakkonsistenan pemerintah dalam melaksanakan amanat konstitusi pasal 33 UUD 1945. (sumber : Marwan Batubara, anggota DPD RI). *Penulis: Leni (Departemen Kastrat BEM Unpad).
Link: http://blog.kemaunpad.net/?p=165

Perangkap Statigrafi



Jenis perangkap stratigrafi dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoar dalam perpindahan minyak bumi. Prinsip dalam perangkap stratigrafi adalah minyak dan gas bumi terperangkap dalam perjalanan ke atas kemudian terhalang dari segala arah terutama dari bagian atas dan pinggir, hal ini dikarenakan batuan reservoar telah menghilang atau berubah fasies menjadi batu lain sehingga merupakan penghalang permeabilitas (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya). Dan jebakan stratigrafi tidak berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Channels, Barrier Bar, dan Reef, namun berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Onlap Pinchouts, dan Truncations.
Link:http://migasnet10-fredi8099.blogspot.com/2010/01/perangkap-stratigrafi.html

Perangkap Struktural


enis perangkap selanjutnya adalah perangkap struktural, perangkap ini Jebakan tipe struktural ini banyak dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang paling asli dan perangkap yang paling penting, pada bagian ini berbagai unsur perangkap yang membentuk lapisan penyekat dan lapisan reservoar sehingga dapat menangkap minyak, disebabkan oleh gejala tektonik atau struktur seperti pelipatan dan patahan (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya).

a. Jebakan Patahan

Jebakan patahan merupakan patahan yang terhenti pada lapisan batuan. Jebakan ini terjadi bersama dalam sebuah formasi dalam bagian patahan yang bergerak, kemudian gerakan pada formasi ini berhenti dan pada saat yang bersamaan minyak bumi mengalami migrasi dan terjebak pada daerah patahan tersebut, lalu sering kali pada formasi yang impermeabel yang pada satu sisinya berhadapan dengan pergerakan patahan yang bersifat sarang dan formasi yang permeabel pada sisi yang lain. Kemudian, minyak bumi bermigrasi pada formasi yang sarang dan permeabel. Minyak dan gas disini sudah terperangkap karena lapisan tidak dapat ditembus pada daerah jebakan patahan ini.


c. Jebakan Struktural lainnya

Contoh dari perangkap struktur yang lain adalah Tilted fault blocks in an extensional regime, marupakan jebakan yang bearasal dari Seal yang berada diatas Mudstone dan memotong patahan yang sejajar Mudstone. Kemudian, Rollover anticline on thrust, adalah jebakan yang minyak bumi berada pada Hanging Wall dan Footwall. Lalu, Seal yang posisinya lateral pada diapir dan menutup rapat jebakan yang berada diatasnya


3. Perangkap Kombinasi

Kemudian perangkap yang selanjutnya adalah perangkap kombinasi antara struktural dan stratigrafi. Dimana pada perangkap jenis ini merupakan faktor bersama dalam membatasi bergeraknya atau menjebak minyak bumi. Dan, pada jenis perangkap ini, terdapat leboh dari satu jenis perangkap yang membenuk reservoar. Sebagai contohnya antiklin patahan, terbentuk ketika patahan memotong tegak lurus pada antiklin. Dan, pada perangkap ini kedua perangkapnya tidak saling mengendalikan perangkap itu sendiri

4. Perangkap Hidrodinamik

Kemudian perangkap yang terakhir adalah perangkap hidrodinamik. Perangkap ini sangta jarang karena dipengaruhi oleh pergerakan air. Pergerakan air ini yang mampu merubah ukuran pada akumulasi minyak bumi atau dimana jebakan minyak bumi yang pada lokasi tersebut dapat menyebabkan perpindahan. Kemudian perangkap ini digambarkan pergerakan air yang biasanya dari iar hujan, masuk kedalam reservoar formasi, dan minyak bumi bermigrasi ke reservoar dan bertemu untuk migrasi ke atas menuju permukaan melalui permukaan air. Kemudian tergantung pada keseimbangan berat jenis minyak, dan dapat menemukan sendiri, dan tidak dapat bergerak ke reservoar permukaan karena tidak ada jebakan minyak yang konvensional.
Link: http://migasnet10-fredi8099.blogspot.com/2010/01/perangkap-struktural.html

Teknik sesing pencari lokasi migas


Bumi memiliki permukaan dan variabel yang sangat kompleks. Relief topografi bumi dan komposisi materialnya menggambarkan bebatuan pada mantel bumi dan material lain pada permukaan dan juga menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan. Masing-masing tipe bebatuan, patahan di muka bumi atau pengaruh-pengaruh gerakan kerak bumi serta erosi dan pergeseran-pergeseran muka bumi menunjukkan perjalanan proses hingga membangun muka bumi seperti saat ini. Proses ini dapat difahami melalui disiplin ilmu geo-morfologi.

Eksplorasi sumber daya mineral merupakan salah satu aktifitas pemetaan geologi yang penting. Pemetaan geologi sendiri mencakup identifikasi pembentukan lahan (landform), tipe bebatuan, struktur bebatuan (lipatan dan patahannya) dan gambaran unit geologi. Saat ini hampir seluruh deposit mineral di permukaan dan dekat permukaan bumi telah ditemukan. Karenanya pencarian sekarang dilakukan pada lokasi deposit jauh di bawah permukaan bumi atau pada daerah-daerah yang sulit dijangkau. Metode geo-fisika dengan kemampuan penetrasi ke dalam permukaan bumi secara umum diperlukan dalam memastikan keberadaan deposit ini ?inyak bumi dan gas dalam pembicaraan kita-. Akan tetapi informasi awal tentang kawasan berpotensi untuk eksplorasi mineral lebih banyak dapat diperoleh melalui interpretasi ciri-ciri khusus permukaan bumi pada foto udara atau citra satelit.

Belakangan analisa menggunakan citra satelit lebih banyak dilakukan daripada foto udara, karena citra satelit memiliki beberapa nilai lebih, seperti:

1. mencakup area yang lebih luas, sehingga memungkinkan dilakukan analisa dalam skala regional, yang seringkali menguntungkan untuk memperoleh gambaran geologis area tersebut;

2. memiliki kemungkinan penerapan sensor pendeteksi multi-spektral dan bahkan hiper-spektral yang nilainya dituangkan secara kuantitatif (disebut derajat keabuan atau Digital Number dalam remote sensing), sehingga memungkinan aplikasi otomatis pada komputer untuk memahami dan mengurai karakteristik material yang diamati;

3. memungkinkan pemanfaatkan berbagai jenis data, seperti data sensor optik dan sensor radar, serta juga kombinasi data lain seperti data elevasi permukaan bumi, data geologi, jenis tanah dan lain-lain, sehingga dapat ditentukan solusi baru dalam menentukan antar-hubungan berbagai sifat dan fenomena pada permukaan bumi.

Tulisan singkat ini akan mengupas bagaimana minyak dan gas bumi tersimpan di perut bumi, bagaimana hubungan lokasi tersimpannya mineral ini dengan struktur bebatuan di dalamnya. Proses rangkaian eksplorasi dijelaskan secara umum. Kemudian untuk menjelaskan potensi teknik remote sensing dalam menemukan lokasi tersebut, akan dijelaskan tentang fungsi pemetaan geologi dan hubungannya dengan pendugaan struktur bebatuan di bawah permukaan bumi, tempat yang memungkinkan ditemukannya minyak dan gas bumi.

Proses Pembentukan

Minyak dan gas dihasilkan dari pembusukan organisma, kebanyakannya tumbuhan laut (terutama ganggang dan tumbuhan sejenis) dan juga binatang kecil seperti ikan, yang terkubur dalam lumpur yang berubah menjadi bebatuan. Proses pemanasan dan tekanan di lapisan-lapisan bumi membantu proses terjadinya minyak dan gas bumi. Cairan dan gas yang membusuk berpindah dari lokasi awal dan terperangkap pada struktur tertentu. Lokasi awalnya sendiri telah mengeras, setelah lumpur itu berubah menjadi bebatuan.

Minyak dan gas berpindah dari lokasi yang lebih dalam menuju bebatuan yang cocok. Tempat ini biasanya berupa bebatuan-pasir yang berporos (berlubang-lubang kecil) atau juga batu kapur dan patahan yang terbentuk dari aktifitas gunung berapi bisa berpeluang menyimpan minyak. Yang paling penting adalah bebatuan tempat tersimpannya minyak ini, paling tidak bagian atasnya, tertutup lapisan bebatuan kedap. Minyak dan gas ini biasanya berada dalam tekanan dan akan keluar ke permukaan bumi, apakah dikarenakan pergerakan alami sebagian lapisan permukaan bumi atau dengan penetrasi pengeboran. Bila tekanan cukup tinggi, maka minyak dan gas akan keluar ke permukaan dengan sendirinya, tetapi jika tekanan tak cukup maka diperlukan pompa untuk mengeluarkannya.

Proses Eksplorasi: Pemetaan Lineaments, Lithologic dan Geo-botanic

Eksplorasi sumber minyak dimulai dengan pencarian karakteristik pada permukaan bumi yang menggambarkan lokasi deposit. Pemetaan kondisi permukaan bumi diawali dengan pemetaan umum (reconnaissance), dan apabila ada indikasi tersimpannya mineral, dimulailah pemetaan detil. Kedua pemetaan ini membutuhkan kerja validasi lapangan, akan tetapi kerja pemetaan ini sering lebih mudah jika dibantu foto udara atau citra satelit. Setelah proses pemetaan, kerja eksplorasi lebih intensif pada metoda-metoda geo-fisika, terutama seismik, yang dapat memetakan konstruksi bawah permukaan bumi secara 3-dimensi untuk menemukan lokasi deposit secara tepat. Kemudian dilakukan uji pengeboran.

Sumbangan teknik remote sensing terutama diberikan pada proses pemetaan, yaitu pemetaan lineaments, jenis bebatuan di permukaan bumi dan jenis tetumbuhan.

Eksplorasi minyak dan gas bumi selalu bergantung pada peta permukaan bumi dan peta jenis-jenis bebatuan serta struktur-struktur yang memberi petunjuk akan kondisi di bawah permukaan bumi dengan yang cocok untuk terjadinya akumulasi minyak dan gas. Remote sensing berpotensi dalam penentuan lokasi deposit mineral ini melalui pemetaan lineaments. Lineaments adalah penampakan garis dalam skala regional sebagai akibat sifat geo-morfologis seperti alur air, lereng, garis pegunungan, dan sifat menonjol lain yang menampak dalam bentuk zona-zona patahan. Dengan menggunakan citra satelit gambaran keruangan alur air misalnya dapat dilihat dalam skala luas, sehingga kemungkinan mencari relasi keruangan untuk lokasi deposit mineral lebih besar.

Pemetaan lineament walaupun dapat dilakukan secara monoskopik (menggunakan satu citra), tetapi akan lebih produktif jika digabungkan dengan pemetaan lithologic atau pemetaan unit-unit bebatuan yang dilakukan secara stereoskopik (yang dapat mendeteksi ketinggian, karena dilakukan pada dua buah citra stereo). Kalangan ahli geologi meyakini bahwa refleksi gelombang elektromagnetik pada kisaran 1,6 sampai 2,2 mikrometer (=10-6 meter) atau pada spektrum pertengahan infra-merah (1,3 ·3,0 mikrometer) sangat cocok untuk eksplorasi mineral dan pemetaan lithologic. Keberhasilan pemetaan ini bergantung pada bentuk topografi dan karakteristik spektral sebagaimana diamati citra satelit. Untuk kawasan yang dipenuhi tumbuhan, mesti dilakukan pendekatan geo-botanic, yaitu pengetahuan tentang hubungan antara jenis tetumbuhan dengan kebutuhan nutrisi serta air pada tanah tempat tumbuhan ini tumbuh. Dengan demikian distribusi tetumbuhan pun dapat menjadi indikator dalam mendeteksi komposisi tanah dan material bebatuan di bawahnya.

Interpretasi citra dalam menemukan garis-garis patahan geologis memang membutuhkan keahlian tersendiri. Jika hanya mengandalkan lineaments, maka beberapa riset menunjukkan cukup banyak perbedaan interpretasi. Karenannya data garis ini dikorelasikan dengan karakteristik lain yang tertangkap sensor remote sensing, yaitu jenis bebatuan, yang merupakan cerminan mineralisasi permukaan bumi. Studi tentang jenis bebatuan dan respon spektral sangat membantu pencarian permukaan di mana deposit mineral tersimpan.
Link: http://migasnet10-fredi8099.blogspot.com/2010/01/teknik-sensing-pencari-lokasi-migas.html

Memaksimalkan hasil pemboran Eksplorasi

Tentang statistik jumlah basin yg dieksplorasi tersebut, menurut Pak
Andang Bachtiar ketika mempresentasikan ttg kegiatan explorasi migas
di Indonesia beberapa waktu lalu, isinya menyatakan bahwa angka
tersebut tidak (sangat sedikit) berubah selama beberapa dekade.
Artinya tidak ada penambahan yang signifikan dalam usaha eksplorasi
terhadap cekungan2 baru. Masalahnya memang tidak sederhana akrena
menyangkut banyak hal termasuk insentif new basin exploration,
katertutupan data, serta knowledge kita ttg basin2 yg belum
dieksplorasi, dll.

Usulan anda tentang "Peer Review" itu sangat bagus. Setiap perusahaan
yg berdekatan tentunya sangat mungkin untuk saling membantu. Namun
perlu kita ketahui juga bahwa setiap perusahaan memiliki hak untuk
menutup diri karena menilai hal tersebut confidential (rahasia).
Apalagi di jaman informasi seperti skrg ini, hampir setiap info dapat
menjadi bahan menmbun kekuatan bagi pemiliknya --> "information
is a power". Dengan demikian sangat tidak mudah menjadikan segalanya
transparan, itu perlu disadari !

Azas ketertutupan data (closed file policy) masih berlaku di
Indonesia. Sehingga masing2 perusahaan masih diperbolehkan mengunci
data-data penting tersebut di "kotak wasiat"nya. Itulah sebabnya
pemain-pemain baru sangat sulit untuk mendapat data-data kunci
tersebut. Pemain-pemain sukses di Indonesia sejak dulu tidak banyak
berubah. Menurut saya hal ini jelas karena kesulitan memperoleh data
bagi pemain-pemain baru.

Namun jangan kecil hati dulu. Banyak cara bagi kita utk
sharing/berbagi informasi.
Saya sebutkan dibawah paling tidak ada tiga cara.

1. Data trade.
Salah satu cara dengan "data trade" tukar-menukar data, dan cara ini
sangat diperbolehkan oleh migas. Cara ini sering dilakukan oleh pemain
yg besebelahan. Namun bagi pemain baru tentunya tidak mudah.

2. Exploration forum
Forum ini sudah lama dibentuk dimana explorationist di Indonesia
saling bertukar informasi tentang kesuksesannya. Saya belum tahu
apakah adayg sharing kegagalan, karena ini juga sama pentingnya supaya
tidak masuk lubang dua kali. Biasanya forum ini berupa forum diskusi
antar perusahaan yg beroperasi di Indonesia. Kalau tdk salah forum ini
dulu difasilitasi oleh Petamina (cq. BPPKA).

3. Profesional Seminar
Konvensi, seminar dan forum presentasi oleh organisasi profesi sering
dipakai sebagai ajang untuk berbagi informasi. Seperi yg dilakukan
IPA, IATMI, IAGI, HAGI dll. Namun tentunya masing-masing perusahaan
akan mempermainkan kartunya, dengan strategi masing2. Tidak mungkin
semua data dibuka, byak !
Mana mungkin anda membuka isi dompet anda kan ?
Pastilah ada hal-hal sifatnya personal dalam diri kita, demikian juga
ada hal-hal konfidensial dalam perusahaan.

Cara lain perusahaan mengumpulkan data serta informasi masih banyak
misalnya scout check, membeli saham/share, hingga membeli data di
black market (ini yg disayangkan).

secara pilosopis ... kita ini masih hidup di dunia materialis dengan
cara interaksi berupa "trading economy" bukan "sharing economy".
trading = tukar menukar
sharing = berbagi

Salam
RDP

On 9/8/05, sigit ari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya pernah membaca tentang Indonesia's basins and their exploration status
> (after Sujanto,1997 and Sumantri and Sjahbuddin, 1994; dalam Overview of
> Indonesia's oil and gas industry-Celebrating its 70th year of continuous
> activity in Indonesia -Sclumberger).
>
> Dari tulisan tersebut diketahui bahwa :
> Western Indonesia, terdapat 22 basins; Undrilled (13.6%), Producing (50.0%),
> Discoveries (non-producing, 13.6%), Drilled (no discoveries, 22.7%)
>
> Eastern Indonesia, terdapat 38 basins, Undrilled (50.0%), Producing (7.9%),
> Discoveries (non-producing, 15.8%), Drilled (no discoveries, 26.3%).
>
> Mungkin ada data terbaru yang saya belum ketahui, mohon saya dikoreksi.
> Namun sebenarnya yang ingin saya ketengahkan adalah, adanya kenyataan bahwa
> masih terdapat basin yang belum dieksplorasi, dan kemungkinan ditemukannya
> basin-basin baru yang prospektif, walau dengan kondisi yang lebih kecil atau
> lebih kompleks secara struktur, stratigrafi, dsb.
>
> Untuk teknologi dan teknikal, saya pikir sudah dalam arus besar yang tepat,
> namun secara detail dan mungkin non-teknikal, ada beberapa yang ingin saya
> tanyakan.
>
> Sebagai contoh, apabila ada suatu KPS yang akan melakukan pemboran eksplorasi
> pada target tertentu dengan petroleum system, play concept tertentu, dsb.;
> alangkah baiknya apabila, ada semacam misalkan "peer review" oleh KPS lain
> yang daerahnya berbatasan dan apabila mungkin juga difasilitasi oleh instansi
> yang terkait dan berwenang, yang diharapkan mempunyai kemiripan play system,
> petroleum concept, dsb; yang ditujukan untuk lebih memaksimalkan dan
> mempertinggi keyakinan dari hasil pemboran eksplorasi tersebut.
>
> Karena kalau saya melihat misal dari Scout Check yang diadakan secara berkala
> (walaupun saya sendiri belum pernah ikut, saya mendapatkan hasil dari
> reken-rekan yang pernah mengikutinya); kayaknya kok belum maksimal secara
> teknikal dalam upaya saling mendukung kesuksesan hasil dari pemboran
> eksplorasi. Atau memang Scout check tidak ditujukan untuk hal seperti itu ya?
>
> Apakah hal ini berkaitan dengan UU, peraturan, atau nilai pendapatan yang
> akan diperoleh oleh masing-masing KPS, atau bagaimana?
>
> Bukankah oil dan gas yang dipunyai oleh negara Indonesia, alangkah bagusnya
> kalo bisa dimaksimalkan hasilnya untuk kemajuan bangsa Indonesia itu sendiri;
> dengan melakukan suatu terobosan-terobosan yang lumayan significant untuk
> saling men-sinergi-kan dan meng-komprehensif-kan suatu usaha-usaha yang tepat
> antar KPS dan didukung oleh instansi terkait yang bisa menjadi semacam
> fasilitator (didukung juga oleh peraturan tertulis, dsb); terarah, terkonsep,
> dan kontinyu; untuk memaksimalkan hasil dari pemboran.
Link: http://migasnet10-fredi8099.blogspot.com/2010/01/memaksimalkan-hasil-pemboran-eksplorasi.html

Kamis, 14 Januari 2010

Profil Kotak Band


Berawal dari kontes Dream Band yang digelar tahun 2004 lalu, terbentuklah sebuah band bernama Kotak yang terdiri dari para personil yang telah diseleksi sebelumnya yaitu Cella (gitar), Ices (bass), Pare (vocal) dan Posan (drum).

Kotak adalah satu-satunya band yang mengusung jenis musik modern rock dan bernuansa sedikit ‘dark’. Dengan menampilkan sound distorsi yang gahar ala band-band nu metal atau modern rock namun juga dengan teknik solo gitar yang keren.

Bisa dibilang, tanpa adanya Dreamband 2004 enggak bakalan ada band yang bernama Kotak. Kotak sebagai juara mendapatkan kesempatan dibuatkan album solo berjudul sama. Dengan formasi dua cowok, dua cewek memang Kotak cukup memikat dengan gaya gothicnya. Simak saja salah satu komentar dari juri Dreamband 2004.

Menurut friendster mereka, kotak berarti 4 sisi dan 4 sudut yang bersatu menjadi bidang kotak yang menggambarkan 4 orang yang berbeda tuh bersatu dalam 1 wadah musik

Personel:

Nama : Cella
Posisi : Gitar

Nama : Ices
Posisi : Bass

Nama : Pare
Posisi : Vokal

Nama : Posan
Posisi : drum

Tantri "Tantri"--VoCaLisT
Prinzes Amanda "ICeZ"--BassisT
Mario Marsella "CeLLa"--GuiTaRisT
Haposan Haryanto Tobing "PoSaN"--DruMMeR

KoTaK Adalah 2 Cewe (Tantri & ICes) Dan 2 Cowo (CeLLa & PoSaN)

HisToRy
KoTaK Terbentuk Tgl.27 September 2004 Dalam Acara The Dream Band
KoTaK Dipertemukan Oleh Yang Diatas Sejak Audisi The Dream Band Di Jakarta
Produser (Dody-Kahitna) Yg 'Dah Mengaudisi Drummer, Guitaris, Bassis, Vokalis Dari Kota Jakarta, Dari Peserta 400 Org Vocalis Menjadi 2 Org, 170 Bassis Menjadi 2 Org, Ratusan Guitaris Menjadi 3 Org, Dan Ratusan Drummer Jg Menjadi 2 Org
And Dari 9 Org Yg Lolos Audisi, Dibentuk 2 Band Yaitu KoTak Yg Personilnya 4 Org, Dan LiMa Yg Personilnya 5 Org

KoNseP
KoTaK Aliran Musiknya MoDeRn Rock
Influnced By Evanessence :: Linkin Park :: Alter Bridge :: Creed :: Hoobastank :: KoRn ::

NaMe MeANinG
Nama KoTaK Berarti 4 Sisi Dan 4 Sudut Yg Bersatu Menjadi Bidang KoTaK Yg Menggambarkan 4 Org Yg Berbeda Karakter Namun Menjadi 1 Dalam Musik

EQuiPmeNt
ICes Uses -- Warwick Bass 4 Strings, Zoom Efects, D'addario Bass Strings
CeLLa Uses -- Ibanes Guitar, Guitar Efects Digitec RP1, D'addario Guitar Strings
Posan Uses -- Mapex
BaseCamp : http://band2indonesia.blogspot.com/2009/04/profil-kotak-band.htmlAKSEN Music - Taman Mini.
Link: http://band2indonesia.blogspot.com/2009/04/profil-kotak-band.html

Lapis Jeruk


lapis jeruk

* 10 butir telur ayam ( buang 2 putih)
* 150 gr gula pasir
* 175 gr tepung terigu protein rendah / sedang
* 50 gr susu bubuk
* 50 gr air jeruk Sunkist/ sirup sunquick rasa jeruk mandarin
* 1 sdt penuh SP
* 125 gr mentega

Cara membuat:

* Cairkan mentega, cukup leleh saja. Sisihkan
* Campur semua bahan kecuali mentega/margarine cair, mixer dengan kecepatan tinggi hingga adonan mengembang dan kental.
* Masukkan margarine/mentega leleh, aduk rata dengan spatula.
* Masukkan ke loyang ukuran 22 x 22 yg telah diberi alas kertas roti, ratakan.
* Oven dengan suhu 170 derajat +/-45 menit atau sampai kue matang.

Penyelesaian:

* Siapakan butter cream 150 gr (resep butter cream bisa dilihat di kategori Cake Dekorasi) campur dengan 50 gr cream cheese dan 1 sdm sirup sunquick rasa jeruk mandarin, kocok hingga tercampur . Campuran ini dipergunakan untuk bahan olesan cake.
* Belah cake menjadi 2 atau 3 bagian. Oles setiap bagian dengan bahan olesan. Potong ½ cm setiap bagian pinggir cake supaya cake terlihat rapi.
* Cake lapis rasa jeruk ini dapat dijadikan cake dekorasi atau kue potong hias .
* Jika ingin dijadikan cake dekorasi, ratakan bagian permukaan cake dan pinggir cake dengan butter cream ( u bahan dekorasi butter cream tdk perlu dicampur cream cheese dan sirup sunquick). Buat hiasan bentuk kerang atau bintang (dengan spuit bintang besar) untuk menutupi pinggiran cake bagian bawah dan atas.
* Susun jeruk (bisa pakai jeruk kalengan yg sdh jadi) menutupi seluruh permukaan cake, siram dengan agar-agar supaya tetap rapi dan mengkilat.
Link:http://defidi.wordpress.com/2008/02/01/aneka-cake-cake-jeruk/

Vieera


VIERRA adalah band pendatang baru di permusikan Indonesia yang bernaung di bawah label Musica Studio’s. Diproduseri oleh produser handal yang pernah mensukseskan Peterpan, Nidji, & d’Masiv, Noey dan Capung, album perdana mereka single pertamanya “Dengarkan Curhatku”. Band ini mengaku beraliran musik penggabungan antara unsur pop & alternative, dan terinspirasi lagu lagu Disney/Powerpop/emo.

Kevin Aprilio, adalah pendiri Andante yang kemudian bermetamorfosis menjadi VIERRA di tahun 2008 ini. Pada vokal ada Widy, siswa tahun ketiga SMA Bakti Mulya 400, yang berkarakter vokal lembut dan manis dan membawa unsur pop yang dominan. Gitaris yang juga membantu dalam mengaransemen adalah Raka Cyril, yang juga berkuliah di UPH angkatan 2007, sama seperti Kevin. Posisi drummer diisi oleh Satrianda Widjanarko, mahasiswa UI fakultas Ilmu Politik, yang memberikan nama VIERRA dan juga mengaransemen banyak lagu Vierra. Lalu Vierra juga dibantu oleh bassist yang gayanya unik dan mahir main bassnya bernama Derry.
Link: http://forum.kafegaul.com/showthread.php?t=196233

Fungsi Rig


Berdasarkan fungsi-fungsi dari rig itu sendiri, dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1.Drilling Rig, merupakan rig yang digunakan untuk melakukan proses pemboran pada sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru, maupun memperdalam sumur lama.
2.Workover Rig, rig ini memiliki fungsi untuk melakukan penutupan sesuatu terhadap sumur yang telah ada, misalnya berupa perawatan, perbaikan, penutupan, dan sebagainya.

Komponen-komponen pada rig itu sendiri pada umumnya terbagi menjadi lima dalam bagian besar, yaitu:

1.Hoisting System, secara umum komponen terdiri dari Drawworks (kadang disebut Hoist), Mast atau Derrick, Crown Block, Traveling Block, dan Wire Rope (Drilling Line). Hoisting System berfungsi untuk menurunkan dan menaikan tubular (pipa pemboran, peralatan completion, atau pipa produksi) untuk keluar dan masuk lubang sumur.

2.Rotary System, merupakan komponen dari rig yang berfungsi sebagai pemutar pipa-pipa di dalam sumur. Pada pemboran konvesional, pipa pemboran (Drill Strings) memutar mata-bor (Drill Bit) untuk penggalian sumur.

3.Circulation System, komponen ini memiliki fungsi berupa mensirkulasikan fluida pemboran untuk keluar dan masuk ke dalam sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem sirkulasi ini meliputi antara lain: pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar dan masuk ke dalam sumur, dan pompa rendah digunakan untuk mensirkulasikan lumpur di permukaan. Kemudian, peralatan untuk mengkondisikan lumpur: Shale Shaker: berfungsi untuk memisahkan “solid” hasil pemboran (Cutting) dari lumpur, Desander: berfungsi untuk memisahkan pasir, Degasser: berfungsi untuk mengeluarkan gas, Desilter: berfungsi untuk memisahkan partikel padat berukuran kecil.

4.Blowout Prevention System, komponen ini berfungsi untuk mencegah terjadinya Blowout (meledaknya sumur di permukaan dikarenakan adanya tekanan tinggi dari dalam sumur). Pada komponen ini bagian yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang terdiri atas berbagai macam katup (Valve) dan dipasang di kepala sumur (Wellhead).



5.Power System, komponen ini berupa sumber tenaga yang berfungsi untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya menggunakan mesin diesel berkapasitas besar. Pada sebuah rig untuk Power Systemnya, tergantung dari ukuran dan kedalaman sumur yang akan di capai, biasanya akan membutuhkan satu atau lebih Prime Mover. Pada rig besar biasanya memiliki tiga atau empat buah, bersama-sama mereka membangkitkan tenaga sebesar 3000 atau lebih Horsepower. Dan, tenaga yang dihasilkan juga harus dikirim ke komponen rig yang lain.

Link: http://m-darajat.blogspot.com/2009/01/macam-macam-rig.html

Macam-maca Rig dan Sumur di dunia perminyakan






Dalam dunia perminyakan, macam-macam sumur terbagi menjadi tiga macam yaitu:

1. Sumur Eksplorasi (Wildcat) merupakan sumur yang dibor pertama kali untuk menentukan keterdapatan minyak dan gas pada lokasi yang masih baru.

2.Sumur Konfirmasi (Confirmation Well), merupakan sumur yang digunakan untuk memastikan apakah hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan. Sumur ini akan dilakukan pemboran di lokasi sekitar sumur eksplorasi.

3.Sumur Pengembangan (Development Well) merupakan sumur yang dibor pada suatu lapangan minyak yang telah ada. Sumur ini memiliki tujuan untuk mengambil hidrokarbon secara maksimal di lapangan yang telah ada.

Dalam hal sumur perminyakan, juga dikenal adanya beberapa istilah mengenai sumur itu sendiri, yaitu:

1.Sumur Produksi, merupakan sumur yang mampu menghasilkan minyak bumi, gasbumi, maupun keduanya. Dan memiliki aliran fluida dari bawah ke atas.

2.Sumur Injeksi, merupakan sumur yang digunakan untuk menginjeksi fluida tertentu ke dalam formasi dan memiliki aliran fluida dari atas ke bawah.

3.Sumur Vertikal, merupakan sumur yang lurus dan memanjang secara vertikal.

4.Sumur Berarah (Deviated Well, Directional Well), merupakan sumur yang secara geometri tidak memiliki bentuk yang lurus vertikal, melainkan dapat berbentuk S, J, maupun L.

5.Sumur Horizontal, merupakan sumur yang memiliki bagian yang berarah horizontal, dan merupakan bagian dari sumur berarah.

Dalam pembuatan sumur dalam dunia perminyakan tidak dapat dilepaskan dari alat yang dinamakan dengan Rig. Rig itu sendiri merupakan serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor suatu sumur atau pengakses sumur. Rig itu dicirikan dengan adanya menara yang terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk menaikan dan menurunkan pipa-pipa tubular pada sumur.

Pengertian Rig sebenarnya alat atau sarana untuk melakukan pengeboran. Ada beberapa type rig. Yang utama adalah Rig darat dan Rig laut. Rig darat cuma ada 1 macam saja, sedangkan Rig Laut ada 6 macam, salah satunya rig yang berada di perairan dangkal (submersible rig). Kehidupan disini bisa sangat menyenangkan dan bisa juga sangat membosankan, tergantung masing-masing individu membawa diri. Karena kehidupan di tempat ini jauh dari peradaban manusia, biasanya telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti televisi, audia-video, gymnast, ect. Bahkan di Rig mewah ada kolam renang dan saunanya. Tergantung para operator yang sanggup menyewa rig-rig seperti itu.



Berdasarkan lokasinya. Rig itu sendiri terbagi atas dua macam, yaitu:

1. Rig Darat (Land Rig), merupakan rig yang beroperasi di daratan dan dibedakan atas rig besar dan rig kecil. Pada rig kecil biasanya hanya digunakan untuk pekerjaan sederhana seperti Well Service atau Work Over. Sementara itu, untuk rig besar bisa digunakan untuk operasi pemboran, baik secara vertikal maupun direksional. Rig darat ini sendiri dirancang secara portable sehingga dapat dengan mudah untuk dilakukan pembongkaran dan pemasangannya dan akan dibawa menggunakan truk. Untuk wilayah yang sulit terjangkau, dapat menggunakan heliportable.
2.Rig Laut (Offshore Rig), merupakan rig yang dioperasikan di atas permukaan air seperti laut, rawa-rawa, sungai, danau, maupun delta sungai.

Dari Rig Laut (Offshore Rig) sendiri terbagi atas berbagai macam jenis berdasarkan kedalaman air yaitu:

1.Swamp Barge: merupakan jenis rig laut yang hanya pada kedalaman maksimum 7 meter. Dan, sangat sering dipakai pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig jenis ini dilakukan dengan cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian ditenggelamkan dengan cara mengisi Ballast Tanksnya dengan air. Pada rig jenis ini, proses pengeboran dilakukan setelah rig duduk didasar dan Spud Cannya tertancap didasar laut. 2. Tender Barge, merupakan jenis rig laut yang sama dengan model Swamp Barge, namun dipakai pada kedalaman yang lebih dalam lagi.

3.Jack Up Rig, rig jenis ini menggunakan platform yang dapat mengapung dengan menggunakan tiga atau empat kakinya. Kaki-kaki pada rig ini dapat dinaikan dan diturunkan, sehingga untuk pengoperasiannya semua kakinya harus diturunkan hingga ke dasar laut. Kemudian, badan dari rig ini diangkat hingga di atas permukaan air dan memiliki bentuk seperti platform. Untuk melakukan perpindahan tempat, semua kakinya harus dinaikan dan badan rignya akan mengapung dan ditarik menggunakan kapal. Pada operasi pengeboran menggunakan rig jenis ini dapat mencapai kedalaman lima hingga 200 meter. Rig ini terdiri dari barge yang ditopang oleh beberapa kaki baja. Rig ini terapung atau digusung ke lokasi. Pada lokasi yang telah ditentukan. Crew rig akan mengoperasikan kaki-kaki baja rig ini turun hingga menyentuh dasar laut. Setalah kaki-kaki baja tersebut mantap menjejakkan ke dasar laut, kemudian barge akan dinaikkan hingga beberapa meter diatas permukaan air laut.
4.Drilling Jacket, merupakan jenis rig yang menggunakan platform berstruktur baja. Pada umumnya memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut dangkal maupun laut tenang. Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan Rig Jack Up maupun Tender Barge.

5.Semi-Submersible Rig, jenis rig yang sering disebut “semis” ini merupakan model rig yang mengapung (Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hull atau semacam kaki. Rig ini dapat didirikan dengan menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap diatas permukaan laut. Dengan menggunakan Thruster (semacam baling-baling) yang berada disekelilingnya, dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan dengan menggunakan komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis dan pada level diatas air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak mampu menjangkau permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka rig ini sering dipakai pada lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk, dan pada kedalaman 90 hingga 750 meter.

6.Drill Ship, merupakan jenis rig yang bersifat mobile dan diletakan di atas kapal laut, sehingga sangat cocok untuk pengeboran di laut dalam (dengan kedalaman lebih dari 2800 meter). Pada kapal ini, didirikan menara dan bagian bawahnya terbuka ke laut (Moon Pool). Dengan sistem Thruster yang dikendalikan dengan komputer, dapat memungkinkan sistem ini dapat mengendalikan posisi kapalnya. Memiliki daya muat yang lebih banyak sehingga sering dipakai pada daerah terpencil maupun jauh dari daratan. Rig ini juga jenis rig terapung. Rig ini seperti kapal-kapal kebanyakan, cuma sudah dimodifikasi beberapa bagiannya sehingga berfungsi sebagai rig. Di tengah kapal, biasanya didirikan menara dan di bagian bawahnya terbuka ke laut (moon pool). Drill ship adalah rig mobile yang paling sering digunakan untuk pengeboran sumur-sumur explorasi yang jauh dari daratan.
Link: http://m-darajat.blogspot.com/2009/01/macam-macam-rig.html

Apa saja komponen Rig

Apa saja komponen rig ?

Komponen rig dapat digolongkan menjadi lima bagian besar:

* Hoisting system: fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipa pemboran, peralatan completion atau pipa produksi) masuk-keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau derrick) termasuk dalam sistem ini.

* Rotary system: berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalam sumur. Pada pemboran konvensional, pipa pemboran (drill strings) memutar mata-bor (drill bit) untuk menggali sumur.

* Circulation system: untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem ini meliputi (1) pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar masuk-sumur dan pompa tekanan rendah untuk mensirkulasikannya di permukaan, (2) peralatan untuk mengkondisikan lumpur: shale shaker berfungsi untuk memisahkan solid hasil pemboran (cutting) dari lumpur; desander untuk memisahkan pasir; degasser untuk mengeluarkan gas, desilter untuk memisahkan partikel solid berukuran kecil, dsb.

* Blowout prevention system: peralatan untuk mencegah blowout (meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur (wellhead).

* Power system: yaitu sumber tenaga untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin diesel berkapasitas besar.

..
Link: http://vladvamphire.wordpress.com/2009/01/26/apa-itu-rig/

Apa itu Rig


Apakah rig? Apa saja jenis-jenisnya?

Rig adalah serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor sumur atau mengakses sumur. Ciri utama rig adalah adanya menara yang terbuat dari baja yang digunakan untuk menaik-turunkan pipa-pipa tubular sumur.

Umumnya, rig dikategorikan menjadi dua macam menurut tempat beroperasinya:

* Rig darat (land-rig): beroperasi di darat.

* Rig laut (offshore-rig): beroperasi di atas permukaan air (laut, sungai, rawa-rawa, danau atau delta sungai).

Ada bermacam-macam offshore-rig yang digolongkan berdasarkan kedalaman air:

* Swamp barge: kedalaman air maksimal 7m saja. Sangat umum dipakai di daerah rawa-rawa atau delta sungai.

* Tender barge: mirip swamp barge tetapi di pakai di perairan yang lebih dalam.

* Jackup rig: platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga atau empat “kaki” yang dapat dinaik-turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan sampai menginjak dasar laut. Terus badan rig akan diangkat sampai di atas permukaan air sehingga bentuknya menjadi semacam platform tetap. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua kakinya haruslah dinaikan terlebih dahulu sehingga badan rig mengapung di atas permukaan air. Lalu rig ini ditarik menggunakan beberapa kapal tarik ke lokasi yang dituju. Kedalaman operasi rig jackup adalah dari 5m sampai 200m.

* Drilling jacket: platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan cocok dipakai di laut tenang dan dangkal. Sering dikombinasikan dengan rig jackup atau tender barge.

* Semi-submersible rig: sering hanya disebut “semis” merupakan rig jenis mengapung. Rig ini “diikat” ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap di permukaan. Dengan menggunakan thruster, yaitu semacam baling-baling di sekelilingnya, rig semis mampu mengatur posisinya secara dinamis. Rig semis sering digunakan jika lautnya terlalu dalam untuk rig jackup. Karena karakternya yang sangat stabil, rig ini juga popular dipakai di daerah laut berombak besar dan bercuaca buruk.

* Drill ship: prinsipnya menaruh rig di atas sebuah kapal laut. Sangat cocok dipakai di daerah laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh sistem thrusterberpengendali komputer. Dapat bergerak sendiri dan daya muatnya yang paling banyak membuatnya sering dipakai di daerah terpencil atau jauh dari darat.

Dari fungsinya, rig dapat digolongkan menjadi dua macam:

* Drilling rig: rig yang dipakai untuk membor sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru maupun memperdalam sumur lama.

* Workover rig: fungsinya untuk melakukan sesuatu terhadap sumur yang telah ada, misalnya untuk perawatan, perbaikan, penutupan, dsb.

Link: http://vladvamphire.wordpress.com/2009/01/26/apa-itu-rig/

Sabtu, 09 Januari 2010

Politik budaya


Indonesia adalah sebuah negara republik berdasarkan UUD 1945. Indonesia tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan murni atau pure separation of powers, melainkan partial separation of powers atau pembagian kekuasaan, dengan sentral berada pada pemerintah Indonesia, hal ini tercermin dari dimilikinya sebagian kekuasaan yudikatif dan kekuasaan legislatif oleh presiden (eksekutif). Kekuasaan yang dimiliki eksekutif dalam bidang yudikatif meliputi pemberian grasi, abolisi, amnesti dan rehabilitasi oleh presiden, namun harus dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Sedangkan kekuasaan eksekutif dalam bidang legislatif meliputi menetapkan Perpu dan Peraturan Pemerintah. Sistem pemerintahan Indonesia sering disebut sebagai "sistem pemerintahan presidensial dengan sifat parlementer". Setelah Kerusuhan Mei 1998 yang berujung pada lengsernya Presiden Soeharto, reformasi besar-besaran segera dilakukan di bidang politik.
Link: http://id.wikipedia.org/wiki/Politik_Indonesia

Perubahan Sosial Budaya


Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.
Link: http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya

Jumat, 08 Januari 2010

ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Manusia sebagai makhluk sosial dan Makhluk ekonomi
* 2 Tindakan , Motif , dan Prinsip Ekonomi
o 2.1 Tindakan Ekonomi
o 2.2 Motif Ekonomi
o 2.3 Prinsip Ekonomi

[sunting] Manusia sebagai makhluk sosial dan Makhluk ekonomi
Ekonomi
GDP PPP Per Capita IMF 2008.svg
Ekonomi menurut kawasan [ Tampilkan ]

Afrika · Amerika
Amerika Selatan ·Asia
Eropa ·Oceania
Kategori umum

Ekonomi mikro · Ekonomi makro
Sejarah pemikiran ekonomi
Metodologi · Pendekatan heterodoks
Bidang dan subbidang

Behavioral · Budaya · Evolusi
Pertumbuhan · Pengembangan · Sejarah
Internasional · Sistem ekonomi
Keuangan dan Ekonomi keuangan
Masyarakat dan Ekonomi kesejahteraan
Kesehatan · Buruh · Manajerial
Bisnis Informasi ·Informasi ·Game theory
Organisasi Industri · Hukum
Pertanian · Sumber daya alam
Lingkungan · Ekologis
Kota · Pedesaan · Kawasan
Peta ekonomi
Teknik

Matematika · Ekonometrika
Eksperimental · Neraca nasional
Daftar

Jurnal ·Publikasi
Kategori ·Topik ·Ekonom
Ideologi ekonomi [ Tampilkan ]

Anarkisme ·Kapitalisme
Komunisme · korporatisme
Fasisme ·Georgisme
Islam ·Globalisasi Ekonomi
Pasar sosialisme · Merkantilisme
Proteksionis · Sosialisme
Sindikalisme ·Jalan Ketiga
Perekonomian: Konsep dan Sejarah
Portal.svg Portal Bisnis dan ekonomi
Kotak ini: lihat • bicara • sunting

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:

* Faktor Ekonomi
* Faktor Lingkungan Sosial Budaya
* Faktor Fisik
* Faktor Pendidikan

[sunting] Tindakan , Motif , dan Prinsip Ekonomi
[sunting] Tindakan Ekonomi

Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :

* Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
* Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.

[sunting] Motif Ekonomi

Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:

* Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.
* Motif ekstrinsik, disebut sebagi suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.

Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:

* Motif memenuhi kebutuhan
* Motif memperoleh keuntungan
* Motif memperoleh penghargaan
* Motif memperoleh kekuasaan
* Motif sosial / menolong sesama

[sunting] Prinsip Ekonomi

Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal.
Link: http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi

Vettel & Pedrosa Tutup Musim dengan Kemenangan


Jakarta - Sebastian Vettel akhirnya menutup seri terakhir F1 dengan kemenangan di GP Abu Dhabi. Sementara Dani Pedrosa mengakhiri musim ini dengan kemenangan di depan para pendukungnya di MotoGP Valencia.

Balapan F1 dan juga MotoGP akhirnya menyudahi balapan satu musimnya di bulan November ini. Di Yas Marina, Abu Dhabi, pembalap Red Bull, Vettel menjadi juara setelah memanfaatkan kesalahan Lewis Hamilton.

Sementara Hamilton yang bertekad menutup musim 2009 dengan podium tertinggi di GP Abu Dhabi tidak terwujud. Kendala rem di bagian roda belakang mobilnya membuat pembalap McLaren ini harus menepi dan retired.

Hasil di Yas Marina ini merupakan kemenangan nomor empat untuk Vettel di musim ini. Sedangkan untuk posisi juara umum sudah tak berpengaruh lagi karena sudah lebih dulu pastikan direbut oleh Jenson Button.

Sedangkan bagi Kimi Raikkonen ini merupakan balapan terakhirnya bagi tim Ferrari. 'Kuda Jingkrak' telah merekrut Fernando Alonso musim depan dan ini akhirnya menjadi yang terakhir buat Ice Man.

Nama Kimi tidak akan ditemui di gelaran F1 2010. Pembalap Finlandia itu direncanakan bakal beristirahat dulu dari lintasan jet darat seiring dengan kegagalannya bergabung di McLaren.

Sementara rumor soal bergabungnya Button ke McLaren akhirnya terealisasi. Sang juara dunia baru akan bertandem dengan rekan senegaranya, Hamilton, di McLaren mulai musim depan.

Sedangkan spekulasi mengenai masa depan Nico Rosberg akhirnya terjawab sudah. Pembalap Jerman ini telah resmi menjadi pembalap Mercedes GP. Tentang siapa pendampingnya, Mercedes masih belum mengumumkannya.

Sementara itu kabar bakal mundurnya Toyota dari F1 akhirnya menjadi kenyataan. Pabrikan asal Jepang itu memutuskan menyudahi kiprahnya di balapan jet darat. Keputusan Toyota menyudahi kiprahnya dikonfirmasi langsung oleh sang presiden, Akio Toyoda. Pabrikan mobil terbesar di dunia itu memilih mundur karena terkena krisis ekonomi global.

Sedangkan dari ajang balapan MotoGP, Pedrosa menutup musim ini dengan kemenangan. Pada seri terakhir di Valencia, Pedrosa berhasil memuaskan publik tuan rumah dengan menjadi juara di kandang sendiri.

Pedrosa berhasil jadi pembalap pertama yang menyentuh garis finis di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (8/11/2009). Sementara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo finis di posisi kedua dan ketiga.

Sedangkan kabar gembira datang dari pembalap Indonesia, Rio Haryanto. Pembalap muda asal Solo ini akhirnya memastikan menjadi juara Formula BMW Pasifik 2009 setelah finis di posisi kedua di Oyama, Jepang.

Saat itu Rio mengumpulkan 229 poin dan hasil itu membuatnya sudah tidak terkejar lagi oleh pesaingnya, Gary Thompson, meski masih tersisa satu balapan lagi di Hong Kong.

Sementara dari ring tinju, Manny Pacquiao berhak atas gelar juara tinju dunia kelas welter WBO. Pada Pada pertandingan yang dihelat di MGM Grand Garden Arena, Minggu, Pac-man berhasil mengalahkan Miguel Cotto.

Dari olahraga tenis, Nikolay Davydenko menjuarai ATP World Tour Finals. Pada partai puncak, petenis Rusia itu menundukkan Juan Martin del Potro dari Argentina dengan dua set langsung 6-3 6-4.

Sedangkan dari Tanah Air, Aravane Rezai menjadi juara Commonwealth Bank Tournament of Champions di Bali. Rezai berhak menjadi juara setelah lawannya Marion Bartoli mundur karena cedera.

Pada pertandingan final di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Minggu (8/11/2009) siang WITA, Bartoli mengalami cedera otot paha ketika memegang servis dalam kedudukan tertinggal 5-6.

Bulan November ini ditutup dengan kecelakaan yang menimpa Tiger Woods di dekat rumahnya. Pegolf Amerika Serikat itu langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat tapi tidak mengalami luka serius.

Woods mengalami kecelakaan saat berkendara dengan SUV Cadillac Escalade di kawasan Perumahan Isleworth, Florida, Amerika Serikat. Namun kecelakaan ini rupanya awal dari terbongkarnya skandal perselingkuhan Woods ke media massa.
Link:

Oil platform


An offshore platform, often referred to as an oil platform or an oil rig, is a large structure used to house workers and machinery needed to drill wells in the ocean bed, extract oil and/or natural gas, process the produced fluids, and ship or pipe them to shore. Depending on the circumstances, the platform may be fixed to the ocean floor, may consist of an artificial island, or may float.

Most offshore platforms are located on the continental shelf, though with advances in technology and increasing crude oil prices, drilling and production in deeper waters has become both feasible and economically viable. A typical platform may have around thirty wellheads located on the platform and directional drilling allows reservoirs to be accessed at both different depths and at remote positions up to 5 miles (8 kilometers) from the platform.

Remote subsea wells may also be connected to a platform by flow lines and by umbilical connections; these subsea solutions may consist of single wells or of a manifold centre for multiple wells.
Link: http://en.wikipedia.org/wiki/Oil_platform

Oil Rig Jobs


Are you in great physical condition, looking for an adventure, and for a job where earnings potential is high? There are more than a few people in the world seeking a job that combines all of those elements. But interestingly, the number of people seeking oil production jobs -- particularly on onshore and offshore oil rigs -- is not enough to fill demand.

The majority of entry-level jobs in the petroleum industry are in the ‘oil production’ sector. Generally, oil production is the process of drilling and extracting oil from underground (or underwater) reservoirs. The world’s oil production takes place both onshore and offshore. There's a good chance you've noticed oil rigs off the coast of California or in the Gulf of Mexico — or elsewhere in the world.

In U.S. controlled waters, thousands of oil platforms are either floating or attached to the ocean floor off the shores of Texas, Louisiana, Mississippi, Alabama and Florida. Many of these platforms are huge structures that house multiple drilling rigs and also house workers. Though some of the platforms can be moved, they are, for the most part, like self-sustaining steel islands, complete with helicopters pads. Once drilled, oil and gas are transported from the platforms through sub-sea pipelines to refineries located in the gulf states, especially in Texas and Louisiana.

The oil production portion of OilJobFinder includes a lengthy Question and Answer section. It provides excellent background information for those possessing little or no prior knowledge of offshore oil exploration and production (E&P), including types of jobs that require no college education, the industry’s search for younger people to replace its aging and more.
Link:whttp://www.oiljobfinder.com/oilrigjobs.phpork force, and more.

Drilling Engineering

Drilling engineering is a subset of petroleum engineering.

Drilling engineers design and implement procedures to drill wells as safely and economically as possible. They work closely with the drilling contractor, service contractors, and compliance personnel, as well as with geologists and other technical specialists. The drilling engineer has the responsibility for ensuring that costs are minimized while getting information to evaluate the formations penetrated, protecting the health and safety of workers and other personnel, and protecting the environment.[1]
Contents
[hide]

* 1 Overview
* 2 See also
* 3 Suggested Reading
* 4 References

[edit] Overview

The planning phases involved in drilling an oil well typically involve estimating the value of sought reserves, estimating the costs to access reserves, acquiring property by a mineral lease, a geological survey, a well bore plan, and a layout of the type of equipment required to reach the depth of the well. Drilling engineers in charge of the process of planning and drilling oil wells. Their responsibilities include:

1. Designing casing strings in conjunction with drilling fluid plans to prevent blowouts (uncontrolled well-fluid release) and Formation evaluation.
2. Designing or contributing to the design of casing (drill string), cementing plans, directional drilling plans, and drill bit programs.
3. Specifying equipment, material and ratings and grades to be used in the drilling process.
Link: http://en.wikipedia.org/wiki/Drilling_engineering
4. Providing technical support and audit during the drilling process.
5. Performing cost estimates and analysis
6. Developing contracts with vendors

Drilling engineers are often degreed as petroleum engineers, although they may come from other technical disciplines (i.e., mechanical engineer or petroleum geologist) and subsequently be trained by an oil and gas company. They also may have practical experience as a rig hand or mudlogger or mud engineer.
[edit] See also

* Department of Petroleum Engineering and Applied Geophysics, NTNU
* ECLIPSE (reservoir simulator)
* Petrel (reservoir software)
* Shale Gouge Ratio
* Well logging
* Mud logging
* MWD (Measurement While Drilling)
* LWD (Logging While Drilling)
* Geosteering
* Expandable Tubular Technology

Geologo Minyak Bumi

Geologi minyak bumi adalah salah satu cabang ilmu geologi untuk mengetahui keberadaan minyak bumi di bawah tanah, kemudian mengeksplorasi dan memproduksinya. Secara umum ada dua jenis geologi minyak bumi, yaitu geologi eksplorasi minyak bumi yang mencakup pencarian minyak bumi dan geologi produksi minyak bumi. Produksi minyak bumi dalam bidang perminyakan bukan diartikan untuk membuat minyak bumi, tetapi hanyalah membuat fasilitas untuk mengalirkan minyak bumi dari bawah tanah ke atas permukaan tanah, dengan menggunakan pemboran dan pompa-pompa.

Teori keberadaan minyak bumi ada dua buah, yaitu teori organik dan teori anorganik. Teori organik sekarang ini banyak dianut oleh para ahli geologi, dimana minyak bumi dipercayai dihasilkan oleh sisa-sisa organisma yang sudah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Sedangkan teori anorganik kebanyakan berkembang di Eropa Timur dan Rusia di mana para ahli mempercayai bahwa minyak bumi dapat dihasilkan bukan dari bahan organik. Prinsip geologi minyak bumi yang sekarang umum dipakai adalah teori organik sehingga minyak bumi sering disebut bahan bakar fosil. Bila teori anorganik terbukti, maka akan muncul lagi sumber-sumber minyak bumi yang selama ini belum dieksplorasi.
Link: http://id.wikipedia.org/wiki/Geologi_minyak_bumi

Tahun Ini, Rihanna Ingin Main Film


Menjadi penyanyi pop terkenal di dunia rupanya tak cukup memuaskan bagi Rihanna. Dia mengaku tertarik untuk berkarir di layar lebar di tahun 2010 ini.

Tahun Ini, Rihanna Ingin Main Film

LOS ANGELES- Menjadi penyanyi pop terkenal di dunia rupanya tak cukup memuaskan bagi Rihanna. Dia mengaku tertarik untuk berkarir di layar lebar di tahun 2010 ini.

"Begitu banyak yang ingin aku lakukan. Aku sangat ingin mencoba dunia akting. Aku hanya ingin mendapatkan yang lebih baik," aku Rihanna, sebagaimana disitat okezone dari Zimbio, Kamis (7/1/2010).

Selain itu, Rihanna juga mengaku ingin terlibat langsung dalam dunia fashion dan mendesain pakaian sendiri.

"Aku sangat berharap bisa membuat film dan memiliki membuat desain fashion sebagaimana membuat musik di tahun yang akan datang," katanya.

Sejalan dengan rencana berakting, Rihanna juga membuat list sejumlah resolusinya di tahun 2010. Yang menjadi prioritas adalah menjaga untuk tepat waktu. "Aku ingin berhenti belanja, telat terlambat dan bangun pagi lebih cepat," pungkasnya.

Sebelumnya banyak juga penyanyi Hollywood yang beralih menjadi pemain film. Ada juga sebaliknya. Sepertinya di tahun ini, banyak resolusi yang dikeluarkan oleh Rihanna. Semoga saja semua resolusi tersebut bisa terwujud.
link: http://news.id.msn.com/okezone/entertainment/article.aspx?cp-documentid=3780182